main  |
      sidebar
Diposting oleh
mhien
di
09.48

 
Konon,
 bahwa arung Palakka sebelum meninggalkan tanah kelahirannya menuju ke 
kerajaan Buton ia melakukan ikrar atau janci , beliau menghentakkan 
kakinya setelah mengikatnya  pada akar pohon beringin sebagai suatu  
tanda ikrar dan nampaklah pada hentakan kaki itu di atas sebuah batu  
dilereng gunung Cempalagi yang masih berada di pinggir laut. Bekas tapak
 kaki Arung Palakka tersebut yang  panjangnya  kurang lebih  75 cm.
 Di
 bekas tapak inilah bila mana air laut surut maka bekas pijakan kaki 
tersebut akan nampak dengan jelas. Dan ditapak itu menyerupai sebuah 
wadah mengandung air tawar yang sesungguhnya harus asin karena berada di
 bawah permukaan laut. Banyak orang yang berkunjung untuk mendapatkan 
air suci itu yang dianggapnya sebagai air yang memiliki tuah. Kegiatan 
seperti itu terjadi dari dulu dan masih berlangsung hingga kini. Dan 
memang mujurlah seseorang bila mana bisa melihat dan mendapatkan air 
pada tapak tersebut. Bila mana Anda ingin berkunjung ke daerah tersebut 
 anda harus mempersiapkan diri siap menunggu waktu agak lama untuk dapat
 melihat situasi tersebut di atas, bahkan terkadang seharian kita 
menunggu tak kunjung datang a ir surut.  Sehingga apabila Anda mampu 
melihatnya berarti Anda termasuk orang yang mujur. Di sekitar gunung itu
 ada beberapa mulut gua yang di dalamnya penuh stalagtit dan stalagmit 
yang tergolong indah dan bahkan menurut pengakuan masyarakat setempat 
bahwa di adalam gua itu  terdapat lorong panjang yang tembus dengan 
tanjung Pallette yang berjarak 2 km. Gua inilah yang disebut Gua janci. 
Selain itu di dalam gua itu  terdapat sungai yang mengalir air tawar 
yang airnya cukup dalam namun susah untuk ditempuh. Untuk mencapai 
sungai itu kita harus berjalan merangkak. Hal ini merupakan sebuah 
tantangan bagi petualang.  Juga disinyalir bahwa di dalam sungai itu 
hidup komunitas ikan Arwana.
Di
 bekas tapak inilah bila mana air laut surut maka bekas pijakan kaki 
tersebut akan nampak dengan jelas. Dan ditapak itu menyerupai sebuah 
wadah mengandung air tawar yang sesungguhnya harus asin karena berada di
 bawah permukaan laut. Banyak orang yang berkunjung untuk mendapatkan 
air suci itu yang dianggapnya sebagai air yang memiliki tuah. Kegiatan 
seperti itu terjadi dari dulu dan masih berlangsung hingga kini. Dan 
memang mujurlah seseorang bila mana bisa melihat dan mendapatkan air 
pada tapak tersebut. Bila mana Anda ingin berkunjung ke daerah tersebut 
 anda harus mempersiapkan diri siap menunggu waktu agak lama untuk dapat
 melihat situasi tersebut di atas, bahkan terkadang seharian kita 
menunggu tak kunjung datang a ir surut.  Sehingga apabila Anda mampu 
melihatnya berarti Anda termasuk orang yang mujur. Di sekitar gunung itu
 ada beberapa mulut gua yang di dalamnya penuh stalagtit dan stalagmit 
yang tergolong indah dan bahkan menurut pengakuan masyarakat setempat 
bahwa di adalam gua itu  terdapat lorong panjang yang tembus dengan 
tanjung Pallette yang berjarak 2 km. Gua inilah yang disebut Gua janci. 
Selain itu di dalam gua itu  terdapat sungai yang mengalir air tawar 
yang airnya cukup dalam namun susah untuk ditempuh. Untuk mencapai 
sungai itu kita harus berjalan merangkak. Hal ini merupakan sebuah 
tantangan bagi petualang.  Juga disinyalir bahwa di dalam sungai itu 
hidup komunitas ikan Arwana.
 
 
 
  
 
 
1 komentar:
sebagai ana ogi z salut ma mhien
meskipun dikampung orng tapi tetap menjaga etniknya sendiri
salam kenal allank torugie
tho bone
Posting Komentar