MEMPRODUKSI TEPUNG SUKUN
Sukun atau disebut bread fruit, cukup populer bagi
masyarakat Indonesia, selain dapat diolah menjadi berbagai macam jajanan,
antara lain getuk, tape, klepon, dan kroket. Olahan setengah jadi dapat berupa
gaplek, sawut, tepung, dan pati. Khususnya tepung sukun dapat digunakan sebagai
bahan campuran pada pembuatan roti, bubur/jenang sumsum, mie, krupuk, dan juga
dapat dimanfaatkan untuk sayur.
Buah sukun mempunyai komponen gizi yang relatif baik di mana
yang muda mengandung kalsium tinggi (59 mg/100 g) sehingga dapat mencegah
kerapuhan tulang, dan rendah kalori (87,1 kal) maka cocok untuk makanan diet.
Buah sukun mengandung IG (Index Glisemik) rendah. Bahan pangan yang mempunyai
IG rendah berpotensi sebagai penurun gula darah. Buah sukun juga mempunyai
kadar gula rendah yaitu sekitar 1,78—3,49%, sedangkan kadar patinya tergolong
tinggi (33,58—43,63%), nilai tersebut tergantung dari varietas (jenis)
sukunnya.
Dari tanaman dewasa dapat dihasilkan sekitar 200—750 buah
per pohon setiap tahunnya. Buah sukun dapat dipanen dua kali dalam setahun,
yaitu pada bulan Januari-Februari dan Juni-Juli. Pada musim panen buah sukun
melimpah dan harganya murah, dibiarkan busuk karena tidak termanfaatkan,
sehingga dapat diolah menjadi produk yang awet, di antaranya mie di mana dapat
dibuat dari tepung sukun atau buah segarnya yang dikukus terlebih dahulu.
Pembuatan tepung sukun ada beberapa cara, namun pada
prinsipnya adalah sama, secara garis besar adalah dimulai dari pengupasan kulit
buah, pencucian, pengirisan/penyawutan, pengeringan, penepungan/penggilingan,
dan pengayakan. Kemudian dikemas dalam kantong plastik, dan disimpan atau siap
untuk didistribusikan. Pengemasan tepung sukun yang baik dapat tahan hingga 9
bulan.
Pada tingkat ketuaan optimal rendemen tepung akan semakin
tinggi, karena kadar patinya tinggi. Buah yang terlalu muda maupun kelewat
masak akan menghasilkan tepung dengan rendemen rendah. Warna tepung sukun
putih-kekuningan. Namun, buah yang muda maupun kelewat masak akan menghasilkan
tepung yang gelap. Untuk pembuatan tepung, buah sukun dipilih yang tua tapi
masih keras (mengkal) atau 7—10 hari sebelum petik optimal, sehingga diperoleh
mutu tepung yang baik dan rendemen tinggi.






0 komentar:
Posting Komentar