budidaya rumput laut di kota tarakan


            Para nelayan di Indonesia yang tinggal di pesisir pantai umumnya selain memiliki pekerjaan utama mencari ikan, juga mempunyai pekerjaan sambilan yang sangat menguntungkan. Misalnya membudidayakan rumput laut seperti yang dilakukan para nelayan di kelurahan pantai amal tarakan kalimantan timur.
        Dalam upaya meningkatkan penghasilan keluarga, para nelayan di kelurahan pantai amal, tarakan,kalimantan timur selain mencari ikan ke laut sebagai pekerjaan utama, juga membudidayakan rumput laut di pesisir pantai. Budidaya rumput laut yang dilakukan adalah dengan metode long line/tali panjang, karena lokasi yang digunakan adalah pada dasar perairan berpasir atau berlumpur pasir, sehingga memudahkan menancapkan patok/tiang pancang. Hasil dari rumput laut selain bisa diolah sebagai bahan industri makanan seperti agar-agar, jelly food dan campuran makanan seperti burger dan lainnya, juga sebagai bahan baku industri koemstika, farmasi, tekstil, kertas, keramik, fotografi, pupuk dan insektisida.
Pengembangan usaha alternatif masyarakat melalui usaha budidaya rumput laut dilatar belakangi oleh dukungan potensi sumber daya alam di Kelurahan pantai amal.Bentangan garis pantai serta pulau-pulau dengan dasar perairan berkarang dan berpasir serta dukungan perairan yang terlindung dan relatif tenang sangat menunjang dalam usaha budidaya rumput laut di kelurahan ini.
Dukungansumberdayamanusia(masyarakat pantai amal) yang sebagian besar adalah nelayan tradisional sangat berpeluang untuk mengembangkan jenis usaha alternatif ini.Dukungan pasar yang terus meningkat untuk komoditi ini juga menjadi latarbelakang usaha alternatif ini di laksanakan.
     Budidaya rumput laut yang dilakukan selain dikerjakan para nelayan, juga dikerjakanoleh istri dan ank para nelayan dengan upah Rp.6.000,- setiap satu ikatan bibit rumput laut yang dibuatnya. Rata-rata mereka dapat mengerjakan 7 ikatan setiap harinya, sehingga diperoleh penghasilan tambahan Rp.42.000,- per orang 
    Karena dasar perairan yang terdapat di kelurahan pantai amal berpasir, maka metodeLong line/tali panjang adalah metode budidaya rumput laut yang dikembangkan.Adapun rumput laut yang dibudidayakan adalah jenis Eucheuma cottonii.
     Pemanenan rumput laut sangat tergantung dari tujuannya. Jika tujuan memanen untukmendapatkan bibit, pemanenan dilakukan pada umur 25 – 35 hari. Kalau  ingin mendapatkan kualitas tinggi dengan kandungan Karaginan banyak,  panen  dilakukan pada umur 45 hari (umur ideal).
Mengingat mutu rumput laut kering  bernilai lebih tinggi dibanding yang basah, perlakuan pasca panen sangat menentukan harga rumput laut. Untuk itu, setelah panen dilakukan, segera dikeringkan langsung dibawah terik sinar matahari dengan meletakkan rumput laut pada para-para atau dialas, sehingga tidak tercampur pasir, tanah dan benda lainnya  Sambil dilakukan penjemuran, lakukan sortasi dengan cara mengambil benda-benda asing seperti batu, sampah dan lainnya. Jika cuaca baik, dalam waktu 3-4 hari rumput laut sudah kering yang ditandai dengan warna ungu keputihan dilapisi kristal garam dan alot untuk dipatah. Untuk mendapatkan rumput laut berkualitas dan dihargai tinggi, lakukan pengayakan untuk memisahkan pasir dan garam yang terdapat pada rumput laut.
     Pada saat sekarang ini, para petani nelayan hanya mengandalkan penjemuran atau pengeringan rumput laut secara alami  Agar nilai jual rumput laut bisa dihargai tinggi, para kelompok tani sangat mengharapkan adanya bantuan mesin atau alat jemur rumput laut. Dengan alat tersebut diharapkan penjemuran bisa optimal, sehingga nilai jualnya tinggi.
Dukungan lain yang tidak kalah penting adalah, adanya Koperasi atau kelembagaan yang mau dan mampu menampung hasil rumput laut para nelayan, sehingga harga jualnya tidak jatuh karena dibeli para tengkulak sebagaimana terjadi sekarang ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates